Rabu, 14 Januari 2015

Teknik Dasar Pencahayaan dalam Fotografi



Teknik Dasar Pencahayaan dalam Fotografi
          Pencahayaan memainkan peran penting dalam fotografi. Hal ini dapat memberikan kesan lebih hidup, menghasilkan efek, termasuk bayangan yang spektakuler atau siluet, atau mungkin memiliki pengaruh negatif yang jelas tidak diinginkan, yaitu menciptakan glare atau pantulan.
Bagian pertama membahas salah satu masalah yang paling mendasar, yaitu perbedaan antara pemotretan dengan Hard light dan soft Light.
          Hard light menghasilkan definisi foto yang baik, bayangan gelap dan cenderung bersumber dari sumber cahaya tunggal, yang biasanya berupa sumber yang kecil atau terletak jauh. Sebaliknya, soft light menghasilkan bayangan lembut atau tidak ada bayangan sama sekali. Hal ini dapat dihasilkan dari beberapa sumber cahaya, dengan cahaya yang menyebar menggunakan beberapa jenis penghalang (misalnya diffuser atau bahkan hanya selembar kertas), atau dengan memantulkan cahaya dari permukaan yang berbeda sehingga subjek terkena cahaya dari berbagai sudut.
contoh pencahayaan dengan teknik hard light
Dalam kondisi pencahayaan alami, Hard light diproduksi pada saat cuaca cerah ketika ada sedikit awan atau tidak ada sama sekali, dan ketika matahari tinggi – yang umumnya merupakan sesuatu yang harus dihindari, terutama bagi pemula. Pemotretan pada keadaan cuaca lainnya, misalnya saat berawan, kondisi berkabut, atau bahkan di mana ada polusi udara, akan menghasilkan soft light, dimana sinar matahari dipantulkan atau disebarkan oleh partikel di udara (kelembaban, polusi, dll).
Soft Light, di sisi lain dapat dibuat menggunakan:
Reflektor : Gerakan memantulkan cahaya pada dasarnya akan mengubah reflektor menjadi sumber cahaya sekunder. Segala sesuatu dapat digunakan sebagai reflektor, baik dalam ruangan atau di luar ruangan pemotretan. Ini mencakup reflektor profesional atau hanya lembar kertas.
Diffusers : Dalam kondisi pencahayaan alami, awan adalah contoh besar diffusers. Dalam kondisi pencahayaan buatan, bahan semi-transparan yang memantulkan atau melembutkan cahaya dapat dipakai, bahkan jika dalam keadaan mendesak, selembar kain putih tipis dapat digunakan sebagai difusser.
Kedua jenis pencahayaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Hard Light dapat diterapkan untuk mengambil gambar dengan kontras yang tajam dan menyorot, menekankan bentuk dan tekstur. Hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan efek 3D dari suatu gambar dan secara umum  menciptakan efek dramatis. Namun, sulit untuk memotret dengan teknik pencahayaan ini, dan umumnya dianggap tidak cocok untuk berbagai situasi,  terutama ketika memotret orang.
contoh pencahayaan dengan teknik soft light | source: parenthood.com
Sebaliknya, soft light menciptakan pencahayaan yang yang lebih baik untuk menggambarkan warna dan bentuk subjek. Pemilihan jenis lampu untuk digunakan, tergantung pada jenis fotografi, subjek, dan efek yang diinginkan, tetapi soft light biasanya merupakan pilihan yang lebih disukai, dan tentu saja merupakan pilihan paling aman untuk pemula
Untuk teknik dan jenis pencahayaan dalam fotografi lainnya akan saya jelaskan pada artikel berikutnya
Pencahayaan Dalam Fotografi
·         High Key Lighting
Teknik pencahayaan yang menghasilkan warna sangat kontras yang di dominasi oleh warna terang, biasanya warna putih. Kesan yang dihasilkan adalah bersih, putih, suci, lembut. Paling sesuai biasanya untuk fotografi produk, kosmetik, dan jenis foto yang memerlukan penguatan pada produk.
·         Low Key Lighting
Low Key lighting sebenarnya mirip dengan teknik hi-key, sama-sama menonjolkan kontras dari sebuah objek foto. Bedanya terletak pada eksekusi serta hasil akhir. Pada foto low key pencayahaan sangat minim, hanya ditekankan pada bagian-bagian tertentu objek foto. Foto ini sangat cocok untuk menampilkan kesan sedih, dalam, eksotis, mistis, dan sebagainya.
·         Candle Light
Hasil dari teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah.
·         Split Lighting
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
·         Split Lighting
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya.
·         Butterfly Lighting
Teknik lighting ini menempatkan lampu utama di atas objek foto. Sehingga dihasilkan foto dengan bayangan di bawah hidung menyerupai atau mirip bentuk kupu-kupu.Lighting jenis ini sangat cocok untuk foto kosmetik yang menonjolkan kecantikan objek foto.
Fotografer yang sudah berpengalaman selalu akan mempertimbangkan arah cahaya baik cahaya alami maupun cahaya buatan. Kualitas cahaya itu sendiri sangat beragam dari ketika matahari terbit di pagi hari sampai terbenam di sore hari. Keseimbangan antara highlight dan shadow merupakan salah satu efek yang timbul dari mempertimbahkan arah pencahayaan.
Seperti yang telah disebutkan, terdapat dua cara pencahayaan pada fotografi, Available lighting dan Artificial lighting.
1         Available lighting (ambient) : Definisi Available lighting adalah pemotretan dengan memanfaatkan cahaya yang tersedia, baik natural light maupun room light.
2         Artificial lighting : Definisi Artificial lighting adalah pemotretan dengan menggunakan sumber cahaya yang sengaja ditambahkan seperti penggunaan flash, strobist, studio light, dan alat-alat pendukung lainnya.
Dasar Pencahayaan atau Lighting Fotografi
Pada artikel fotografi tentang teknik dasar pencahayaan/lighting fotografi kali ini akan kami berikan contoh dasar lighting fotografi yang sangat simpel. Ada 5 dasar model arah/posisi pencahayaan dalam fotografi baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya buatan (flash), front light, oval light, side light, rim light dan back light.
1         Oval Light : posisi lightinng berada di 3/4 object, maka yang terjadi adalah sedikit bagian bayangaan pada bagian belakang objek
2         Side Light : posisi lighting tepat di samping objek, maka yang terjadi adalah bayangan pada setengah objek pada sisi yang lain objek yang difoto.
3         Rim Light : posisi berada di bagian belakang dengan sudut 1/4 object, maka yang terjadi adalah bagian depan gelap sehingga akan terjadi garis pada objeck.
4         Back Light : posisi lighting berada tepat di belakang objek, sehingga bagian depan sepenuhnya gelap namun di sisi belakang tercipta garis yang sangat jelas.
5         Front Light : posisi lighting berada tepat di depan objek, sehingga bagian depan akan mendapatkan cahaya yang penuh.
Menikmati setiap hasil jepretan pada subyek dengan berbagai karakter cahaya adalah cara terbaik untuk mempelajari cahaya mana yang tepat bagi subyek foto kita. Satu hal yang patut diingat adalah cahaya bagus tidaklah konstan, terkadang kita harus menunggu momen yang pas untuk menghasilkan foto yang sempurna, atau kita bisa saja kembali ketempat yang sama untuk memotret sebuah subyek, dikarenakan cahaya kurang bagus ketika pertama kali memotret di tempat tersebut.
Salah satu teknik dasar pencahayaan fotografi ketika berhadapan dengan cahaya matahari yang kuat di siang hari serta bayangan jelek adalah dengan mencari naungan bagi subyek foto kita. Arah cahaya akan membuat subyek foto kita menjadi terlihat lebih memiliki dimensi.

sumber:http://lennykarolinawati.blogspot.com/2013/05/teknik-dasar-pencahayaan-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar