Jumat, 30 Januari 2015

5 W + 1 H


5 W + 1 H

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.

Pentingnya 5 W + 1 H dan Piramida Terbalik

Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak seperti menulis karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego jangan’ (di luar kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.
Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita, karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat space halaman.
 
sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Berita

sinopsis

SINOPSIS 

Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. membuat Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya dua atau tiga halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang karangan asli.

Langkah-langkah membuat sinopsis
  • Membaca naskah asli terdahulu untuk mengetahui kesan umum penulis.
  • Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.
  • Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana dicatat pada langkah ke dua. Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
  • Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
  • Ringkasan / sinopsis novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan novel.

Kamis, 29 Januari 2015

establishing

29 januari 2015
ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.

sumber:http://andikpi.blogspot.com/2011/07/materi-perfilman.html

Selasa, 27 Januari 2015

DASAR-DASAR CARA PEMBUATAN FILM

DASAR-DASAR CARA PEMBUATAN FILM

1. Menentukan Ide Cerita
Buatlah sebuah ide cerita untuk filmmu. tentukan terlebih dulu genre film yang ingin kamu buat. Drama, horor, action, atau genre lain. Usahakan untuk menciptakan ide cerita yang tidak pasaran. Kalau toh kamu ingin mengangkat cerita yang sudah umum, kemaslah dengan unik. Selain itu, cobalah untuk menentukan tema cerita yang familiar dengan masyarakat karena biasanya masyarakat suka menintin film yang “ini kisah gue banget loh”.
2. Tentukan Sasaran Penonton
Setelah menentukan ide cerita dan tema. Tentukan pula film ini ingin ditujukan untuk siapa? Apakah anak-anak, remaja, atau dewasa? menentukan segmentasi penonton akan mempermudah kita membuat alur cerita yang menarik.
3. Membuat Sinopsis Film
Sinopsis adalah komponen yang harus ada dalam sebuah film. Semua film memerlukan sinopsis, tidak terkecuali film dokumenter. Tulislah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, tepat sasaran dengan konflik yang jelas, dan ending yang bisa memberi kejutan bagi penonton.
4. Menulis Skenario
Setelah membuat sinopsis singkat, langkah selanjutnya adalah menulis skenario. Skenario ini bisa kamu tulis sendiri atau meminta orang lain (yang kompeten) untuk menuliskannya. Skenario harus ditulis seecara detail dan rinci. Dimana scene akan diambil (apakah diluar atau di dalam ruangan), bagaimana ekspresi dan gerak-gerik para pemain, serta penjelasan dilokasi mana mereka akan mengambil gambar.
5. Menyiapkan Alat-alat Teknis
Tentukan story board (alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana), tentukan lokasi yang sesuai dengan skenario. Siapkan kru, lampu, kamera, setting, property, kostum, make up team, dll.
6. Tentukan Budget
Setelah menentukan semua alat teknis dan pemain yang kita inginkan, maka kita harus membuat anggaran agar tidak melebihi budget yang sudah kamu tentukan. seandainya anggaran melebihi budget mungkin kamu bisa menyiasati dengan “sewa” entah itu sewa kostum, properti atau alat sehingga biaya tidak terlampau membengkak.
7. Syuting dan Editing
Setelah ke enam komponen persiapan siap dan izin untuk pembuatan film sudah turun, maka kamu sudah bisa memulai proses syuting sesuai dengan skenario yang ada. Apabila proses syuting sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah mengedit film berdasarkan urutan scene dalam skenario.
8. Review dan Revisi
Setelah melalui tahap editing bukan berarti film sudah jadi. Alangkah baiknya jika kamu meriviewhasil film yang sudah ada kemudian melakukan revisi apabila ada scene yang jelak dan tidak sesuai dengan skenario. Scene tersebut bisa kamu buang atau kamu ganti dengan yang baru.
9. Buat Promosi
Setelah semua proses pembuatan selesai, saatnya kamu mempromosikan film yang kamu buat dengan berbagai media. Bis amelalui web, blog, twitter, facebook, poster, trailer, dan media lain.
10. Masukkan dalam DVD
Setelah seluruh proses persiapan, pembuatan, dan revisi selesai. Kamu bisa memasukkan film tersebut dalam keping DVD untuk digandakan. Entah itu untuk keperluan pribadi atau promosi.

iklan


pengertian iklan
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi benda seperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usahadan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitashubungan masyarakatpenjualan, dan promosi penjualan.

Sejarah periklanan[sunting | sunting sumber]

Iklan tulis mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Ketika itu, iklan berisi mengenai budak-budak yang melarikan diri dari tuannya atau mengenai penyelenggaraan pertandingan Gladiator, pada masa ini iklan hanyalah berupa surat edaran. Beberapa waktu kemudian barulah muncul metode periklanan yang ditulis dengan tangan dan dengan kertas yang lebih besar di Inggris. Iklan pertama yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer Maret 1648. Sampai tahun 1850-an, di Eropa iklan belum sepenuhnya dimuat di surat kabar. Kebanyakan masih berupa pamflet, leaflet, dan brosur. Iklan majalah pertama muncul dalam majalah Harper tahun 1864.

pembuatan film

28 januari 2015
PEMBUATAN FILM
Pembuatan film (dalam konteks akademis sering disebut produksi film) adalah proses pembuatan suatu film, mulai dari cerita, ide, atau komisi awal, melalui penulisan naskah, perekaman, penyuntingan, pengarahan dan pemutaran produk akhir di hadapan penonton yang akan menghasilkan sebuah program televisi. Pembuatan film terjadi di seluruh dunia dalam berbagai konteks ekonomi, sosial, dan politik, dan menggunakan berbagai teknologi dan teknik sinema. Biasanya pmebuatan film melibatkan sejumlah besar orang, dan memakan waktu mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk menyelesaikannya, meski bisa lebih lama lagi jika muncul masalah produksi. Produksi film besar terlama terjadi pada The Thief and the Cobbler selama 28 tahun.

Tahap

Produksi film berjalan dalam tiga tahap:[1]
  • Pra-produksi—Persiapan perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran dan kru film dipekerjakan, lokasi dipilih, dan latar dibangun. Ini juga tahapan ketika ide film diciptakan, hak buku/naskah dibeli, dll.
  • Produksi—Elemen mentah untuk film akhir direkam.
  • Pasca-produksi—Film disuntingl; suara (dialog) produksi sekaligus disunting (namun terpisah), runut musik (dan lagu) digubah, dipentaskan dan direkam, jika film tersebut butuh musik; efek suara dirancang dan direkam; efek 'visual' grafis komputer lainnya ditambahkan secara digital, semua elemen suara dicampurkan menjadi 'stem', kemudian stem dicampurkan dan disejajarkan dengan gambar dan film tersebut akhirnya selesai ("terkunci").
    sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuatan_film

storyboard

 28 januari 2015
STORYBOARD
Sebuah storyboard adalah organizer grafis dalam bentuk ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan untuk tujuan pra-memvisualisasikan sebuah film, animasi, gerak grafis atau urutan media interaktif. Proses storyboard, dalam bentuk yang dikenal saat ini, dikembangkan di Walt Disney Productions pada awal 1930-an, setelah beberapa tahun proses serupa yang digunakan di Walt Disney dan studio animasi lainnya.
Origins

Proses storyboard bisa sangat memakan waktu dan rumit. Banyak anggaran yang besar film bisu yang storyboarded tetapi sebagian besar bahan ini telah hilang selama pengurangan arsip studio selama tahun 1970-an. Bentuk yang dikenal luas saat ini dikembangkan di studio Walt Disney selama awal 1930-an. Dalam biografi ayahnya, Kisah Walt Disney (Henry Holt, 1956), Diane Disney Miller menjelaskan bahwa storyboard lengkap pertama diciptakan untuk 1933 Disney pendek Three Little Pigs. [1] Menurut John Canemaker, di Kertas Mimpi : The Art dan Artis Disney storyboards (1999, Hyperion Press), storyboard pertama di Disney berevolusi dari komik-buku seperti "cerita sketsa" diciptakan pada tahun 1920 untuk menggambarkan konsep untuk kartun animasi pelajaran singkat seperti Plane Crazy dan Steamboat Willie, dan dalam beberapa tahun ide menyebar ke studio lain.

Menurut Christopher Finch dalam The Art of Walt Disney (Abrams, 1974), Disney dikreditkan Webb Smith animator dengan menciptakan ide menggambar adegan pada lembar kertas terpisah dan menjepit mereka di papan buletin untuk menceritakan kisah secara berurutan, sehingga menciptakan storyboard pertama. Selanjutnya, itu adalah Disney yang pertama kali mengakui perlunya untuk studio untuk menjaga terpisah "cerita departemen" dengan artis storyboard khusus (yaitu, pekerjaan baru yang berbeda dari animator), karena ia menyadari bahwa penonton tidak akan menonton film kecuali ceritanya memberi mereka alasan untuk peduli tentang karakter. [2] [3] [4] studio kedua untuk beralih dari "sketsa cerita" untuk storyboard adalah Walter Lantz Productions pada awal 1935, [5] dengan 1936 Harman-Ising dan Leon Schlesinger Productions juga mengikuti. Tahun 1937 atau 1938, semua studio animasi Amerika menggunakan storyboard.
Gone with the Wind (1939) adalah salah satu film live action pertama yang benar-benar storyboarded. William Cameron Menzies, desainer produksi film, dipekerjakan oleh produser David O. Selznick untuk merancang setiap tembakan film.

Storyboard menjadi populer dalam produksi film live-action selama awal 1940-an, dan berkembang menjadi media standar untuk previsualization film. Pace Gallery kurator Annette Micheloson, penulisan pameran Menggambar ke Film: Direktur Gambar, dianggap tahun 1940-an untuk tahun 1990-an menjadi periode di mana "desain produksi sebagian besar ditandai dengan adopsi dari storyboard". Storyboard sekarang merupakan bagian penting dari proses kreatif ..

pemakaian
film
Sebuah storyboard untuk delapan menit animasi kartun.

Sebuah storyboard film yang pada dasarnya adalah sebuah komik besar dari film atau beberapa bagian dari film yang diproduksi terlebih dahulu untuk membantu sutradara film, sineas dan iklan klien komersial televisi memvisualisasikan adegan dan menemukan masalah potensial sebelum terjadi. Selain storyboard ini juga membantu memperkirakan biaya produksi secara keseluruhan dan menghemat waktu. Seringkali storyboard termasuk panah atau petunjuk yang menunjukkan gerakan.

Dalam membuat film dengan tingkat kesetiaan untuk naskah, storyboard menyediakan tata letak visual peristiwa yang harus dilihat melalui lensa kamera. Dan dalam kasus media interaktif, itu adalah tata letak dan urutan di mana pengguna atau pemirsa melihat konten atau informasi. Dalam proses storyboard, sebagian besar rincian teknis yang terlibat dalam kerajinan film atau proyek media interaktif dapat digambarkan secara efisien baik dalam gambar, atau teks tambahan.
Panggung Sandiwara


Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa storyboard tidak digunakan dalam teater. Mereka adalah alat khusus yang sering direksi dan dramawan gunakan untuk memahami tata letak TKP. Besar Rusia praktisi teater Constantin Stanislavski dikembangkan storyboard dalam rencana produksi rinci nya untuk pertunjukan Moscow Art Theatre (seperti dari Chekhov The Seagull pada tahun 1898). Direktur Jerman dan dramawan Bertolt Brecht dikembangkan storyboard rinci sebagai bagian dari metode dramaturgi tentang "fabels."
animatics

Dalam animasi dan efek khusus bekerja, tahap storyboard mungkin akan diikuti oleh disederhanakan mock-up yang disebut "animatics" memberikan ide yang lebih baik tentang bagaimana adegan akan terlihat dan merasa dengan gerakan dan waktu. Pada sederhana, sebuah animatik merupakan rangkaian gambar diam diedit bersama-sama dan ditampilkan secara berurutan dengan dialog kasar dan / atau sound track kasar ditambahkan ke urutan gambar diam (biasanya diambil dari storyboard) untuk menguji apakah suara dan gambar yang bekerja secara efektif bersama-sama.

Hal ini memungkinkan para animator dan direksi untuk bekerja keluar setiap skenario, posisi kamera, ditembak daftar dan waktu masalah yang mungkin ada dengan storyboard saat ini. Storyboard dan soundtrack diubah jika perlu, dan animatik baru dapat dibuat dan dibahas dengan direktur sampai storyboard disempurnakan. Mengedit film pada tahap animatic dapat menghindari animasi dari layar yang akan diedit dari film. Beberapa menit waktu layar dalam animasi tradisional biasanya sama dengan bulan bekerja untuk tim animator tradisional untuk menarik manual dan cat semua frame tersebut, yang berarti bahwa semua yang kerja (dan gaji sudah dibayar) akan harus dihapuskan jika final adegan hanya tidak bekerja di final cut film. Dalam konteks animasi komputer, storyboard membantu meminimalkan pembangunan komponen adegan yang tidak perlu dan model, seperti membantu pembuat film live-action mengevaluasi apa bagian dari set tidak perlu dibangun karena mereka tidak akan pernah datang ke dalam bingkai. Animasi adalah proses yang mahal dan padat karya, sehingga harus ada minimal "adegan dihapus" jika film ini akan selesai dalam anggaran.


Seringkali storyboard animasi dengan membesarkan sederhana dan panci untuk mensimulasikan gerakan kamera (menggunakan software editing non-linear). Animasi ini dapat dikombinasikan dengan animatics tersedia, efek suara dan dialog untuk membuat presentasi tentang bagaimana sebuah film bisa menembak dan dipotong bersama-sama. Beberapa Film DVD fitur fitur khusus termasuk animatics produksi.

Animatics juga digunakan oleh biro iklan untuk membuat iklan uji murah. Sebuah variasi, yang "rip-o-matic", terbuat dari adegan film yang ada, program televisi atau iklan, untuk mensimulasikan tampilan dan nuansa dari iklan yang diusulkan. Rip, dalam pengertian ini, mengacu pada merobek-off sebuah karya asli untuk membuat yang baru.
photomatic

Sebuah photomatic (mungkin berasal dari 'animatik' atau foto-animasi) adalah serangkaian foto-foto diedit bersama-sama dan disajikan di layar secara berurutan. Biasanya, suara-over, soundtrack dan efek suara yang ditambahkan ke bagian untuk membuat presentasi untuk menunjukkan bagaimana sebuah film bisa menembak dan dipotong bersama-sama. Semakin digunakan oleh pengiklan dan biro iklan untuk penelitian efektivitas storyboard yang diusulkan mereka sebelum melakukan ke 'up penuh' iklan televisi.

Photomatic biasanya alat penelitian, mirip dengan animatic, dalam hal ini merupakan karya kepada khalayak tes sehingga komisaris dari pekerjaan dapat mengukur efektivitas.

Awalnya, foto diambil menggunakan film negatif warna. Sebuah seleksi akan dibuat dari lembaran kontak dan mencetak dibuat. Cetakan akan ditempatkan di mimbar dan direkam untuk merekam menggunakan kamera video standar. Setiap gerakan, panci atau membesarkan harus dibuat dalam kamera. Adegan yang ditangkap kemudian bisa diedit.

Fotografi digital, akses web untuk stok fotografi dan program editing non-linear memiliki dampak yang nyata pada cara ini pembuatan film juga mengarah ke istilah 'Digimatic'. Gambar dapat ditembak dan diedit dengan sangat cepat untuk memungkinkan keputusan kreatif penting untuk membuat 'hidup'. Animasi foto komposit dapat membangun adegan yang rumit yang biasanya berada di luar ujian banyak film anggaran.

Photomatic juga merupakan nama merek dagang dari banyak stand yang ditemukan di tempat-tempat umum yang mengambil foto-foto dengan operasi koin. The photomatic merek stand yang diproduksi oleh International Mutoscope Reel Perusahaan New York City. Versi sebelumnya hanya mengambil satu foto per koin, dan versi stand-stand mengambil serangkaian foto. Banyak stan akan menghasilkan strip empat foto dalam pertukaran untuk koin.
buku komik

Beberapa penulis telah menggunakan jenis gambar storyboard (meskipun agak samar) untuk scripting mereka buku komik, sering menunjukkan pementasan tokoh, latar belakang dan penempatan balon dengan instruksi untuk seniman yang diperlukan sering menulis sesuatu di margin dan dialog / keterangan ditunjukkan. John Stanley dan Carl Barks (ketika ia menulis cerita untuk Junior Woodchuck judul) diketahui telah menggunakan gaya ini scripting.

Dalam komik Jepang, kata "nemu" (ネ ー ム; dimodifikasi Hepburn rōmaji: neemu, diucapkan [ne̞e̞mu͍̥]) digunakan untuk storyboard manga.

Storyboard digunakan hari ini oleh industri untuk perencanaan kampanye iklan seperti produksi perusahaan video, iklan, proposal atau presentasi bisnis lain yang dimaksudkan untuk meyakinkan atau memaksa untuk bertindak. Perusahaan konsultan mengajarkan teknik untuk staf mereka untuk menggunakan selama pengembangan presentasi klien, sering menggunakan "teknik kertas cokelat" dari rekaman slide presentasi (dalam versi berurutan sebagai perubahan yang dibuat) untuk sepotong besar kertas kraft yang dapat digulung untuk transportasi mudah. Storyboard awal mungkin sesederhana judul slide di Post-It catatan, yang kemudian diganti dengan slide presentasi rancangan sebagaimana mereka diciptakan.

Storyboard juga ada di akuntansi dalam Sistem ABC (Activity Based Costing System) untuk mengembangkan proses flowchart rinci yang secara visual menunjukkan semua kegiatan dan hubungan di antara kegiatan. Mereka digunakan dalam cara ini untuk mengukur biaya sumber daya yang dikonsumsi, mengidentifikasi dan menghilangkan biaya non-nilai tambah, menentukan efisiensi dan efektivitas dari semua kegiatan utama, dan identitas dan mengevaluasi kegiatan baru yang dapat meningkatkan kinerja di masa mendatang.

A "kualitas storyboard" adalah alat untuk membantu memfasilitasi pengenalan proses peningkatan kualitas menjadi sebuah organisasi.

"Desain komik" adalah jenis storyboard digunakan untuk menyertakan seorang pelanggan atau karakter lain ke dalam narasi. Desain komik yang paling sering digunakan dalam merancang situs web atau menggambarkan skenario penggunaan produk selama desain. Desain komik yang dipopulerkan oleh Kevin Cheng dan Jane Jao pada tahun 2006. [6]
novel

Storyboard sekarang menjadi lebih populer dengan novelis. Karena kebanyakan novelis menulis cerita mereka dengan adegan daripada bab, storyboard berguna untuk merencanakan cerita dalam urutan kejadian dan menata ulang adegan sesuai ..
media interaktif

Baru-baru ini storyboard istilah telah digunakan di bidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan desain instruksional untuk hadir dan menjelaskan, secara tertulis, acara interaktif serta audio dan gerakan, terutama pada user interface dan halaman elektronik.
perangkat Lunak



Storyboard digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sebagai bagian dari identifikasi spesifikasi untuk perangkat lunak tertentu. Selama fase spesifikasi, layar bahwa perangkat lunak akan menampilkan diambil, baik di atas kertas atau menggunakan perangkat lunak khusus lainnya, untuk menggambarkan langkah-langkah penting dari pengalaman pengguna. Storyboard ini kemudian dimodifikasi oleh para insinyur dan klien saat mereka memutuskan pada kebutuhan spesifik mereka. Alasan mengapa storyboard berguna selama rekayasa perangkat lunak adalah membantu pengguna memahami persis bagaimana perangkat lunak akan bekerja, jauh lebih baik daripada deskripsi abstrak. Hal ini juga lebih murah untuk melakukan perubahan pada storyboard dari sepotong diimplementasikan perangkat lunak.
manfaat

Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah bahwa hal itu memungkinkan (dalam film dan bisnis) pengguna untuk bereksperimen dengan perubahan dalam alur cerita untuk membangkitkan reaksi kuat atau kepentingan. Kilas balik, misalnya, sering hasil pemilahan storyboard keluar dari urutan kronologis untuk membantu membangun ketegangan dan bunga.


Proses berpikir visual dan perencanaan memungkinkan sekelompok orang untuk melakukan brainstorming bersama-sama, menempatkan ide-ide mereka pada storyboard dan kemudian mengatur storyboard di dinding. Hal ini mendorong lebih banyak ide dan menghasilkan konsensus di dalam kelompok.
penciptaan
Template storyboard.

Storyboard untuk film yang dibuat dalam proses multiple step. Mereka dapat dibuat dengan gambar tangan atau digital pada komputer. Karakteristik utama dari storyboard adalah:


Visualisasikan cerita tersebut.
     Fokus cerita dan waktu dalam beberapa frame kunci (sangat penting dalam animasi).
     Menentukan parameter teknis: deskripsi gerakan, kamera, pencahayaan, dll

Jika menggambar dengan tangan, langkah pertama adalah untuk membuat atau mendownload template storyboard. Ini terlihat banyak seperti komik strip kosong, dengan ruang untuk komentar dan dialog. Kemudian sketsa "thumbnail" storyboard. Beberapa direksi thumbnail sketsa langsung di margin naskah. Storyboard ini mendapatkan nama mereka karena mereka sketsa kasar tidak lebih besar dari thumbnail. Untuk beberapa film, storyboard thumbnail yang cukup.

Namun, beberapa pembuat film sangat bergantung pada proses storyboard. Jika seorang direktur atau produser keinginan, gambar storyboard yang lebih rinci dan rumit diciptakan. Ini dapat dibuat oleh seniman profesional storyboard dengan tangan di atas kertas atau digital dengan menggunakan program storyboard 2D. Beberapa aplikasi perangkat lunak bahkan pasokan yang stabil dari gambar-storyboard khusus sehingga memungkinkan untuk segera membuat gambar yang mengungkapkan maksud direktur untuk cerita. Papan ini cenderung berisi informasi yang lebih rinci dari storyboard thumbnail dan menyampaikan lebih dari mood untuk adegan. Ini kemudian disampaikan kepada sinematografer proyek yang mencapai visi direktur

Akhirnya, jika diperlukan, storyboard 3D diciptakan (disebut 'previsualization teknis'). Keuntungan dari storyboard 3D adalah mereka menunjukkan apa yang kamera film akan melihat menggunakan lensa kamera film yang akan digunakan. Kerugian dari 3D adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membangun dan membangun tembakan. Storyboard 3D dapat dibangun dengan menggunakan program animasi 3D atau boneka digital dalam program 3D. Beberapa program memiliki koleksi resolusi rendah angka 3D yang dapat membantu dalam proses. Beberapa aplikasi 3D memungkinkan cinematographers untuk menciptakan "teknis" storyboard yang tembakan optik-benar dan frame.

Sementara storyboard teknis dapat membantu, storyboard optik-benar dapat membatasi kreativitas direktur. Dalam gambar gerak klasik seperti Orson Welles 'Citizen Kane dan Alfred Hitchcock North by Northwest, direktur menciptakan storyboard yang awalnya dianggap oleh sinematografer sebagai tidak mungkin untuk Film. [7] tembakan yang inovatif dan dramatis seperti memiliki "mungkin" depth of field dan sudut di mana "tidak ada ruang untuk kamera" - setidaknya tidak sampai solusi kreatif yang ditemukan untuk mencapai tembakan terobosan bahwa direktur telah dibayangkan.

sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Storyboard         

fotografi

Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwinv
11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwinv

sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
11 Teknik Dasar Fotografi A. Deep Of Field 1. DOF Sempit Teknik foto yang digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan bukaan diafragma yang besar (pada angka diafragma yang kecil) biasanya hasil fotonya FG dan BG akan blur. Misal digunakan pada foto-foto potrait Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi A. Deep Of Field 1. DOF Sempit Teknik foto yang digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan bukaan diafragma yang besar (pada angka diafragma yang kecil) biasanya hasil fotonya FG dan BG akan blur. Misal digunakan pada foto-foto potrait Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwinv

11 Teknik Dasar Fotografi A. Deep Of Field 1. DOF Sempit Teknik foto yang digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan bukaan diafragma yang besar (pada angka diafragma yang kecil) biasanya hasil fotonya FG dan BG akan blur. Misal digunakan pada foto-foto potrait Judul Foto : Saya Pemalu F : 3.5 Speed : 1/500 ISO : 100 Makna : Seekor anak kambing yang memperlihatkan ekspresi rasa malu-malu yang terlihat dari mimik muka serta senyuman diwajahnya, disini anak kambing tersebut mencoba berbicara lewat ekspresi mukanya bahwa dia malu untuk diabadikan oleh sebuah kamera. Foto ini diambil disekitar Kampus Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang. (17/09/2011) 2. DOF Luas Teknik foto yang digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam dengan menggunakan bukaan diafragma kecil (pada angka diafragma yang besar) biasanya hasil fotonya FG dan BG tampak lebih tajam. contohnya seperti pada foto landscape. Judul Foto : DiKala Senja Tiba F : 14 Speed : 1/25 ISO : 200 Makna : Pemandangan disaat senja datang, langit dihiasi oleh warna keorange-orange yang ditimbulkan dari efek tenggelamnya sang surya dan ini menambah keindahan dari sebuah bangunan tua peninggalan Belanda yang sudah cukup terkenal di Kota Semarang, G.P.I.B Immanuel namanya tetapi sering disebut dengan nama Gereja Blenduk. (16/09/2011) Judul Foto : Introducing Pinhole Camera F : 3.5 Speed : 1/125 ISO : 100 Makna : Sebuah kamera yang disebut kamera lubang jarum, karena mempunyai bukaan lensa yang sebesar lubang jarum, kamera ini menggunakan roll film sebagai media penyimpan rekaman gambar yang diambilnya. Cara penggunaanyamembuka/turunkan katup yang berada dibagian lensa untuk mengambil sebuah objek dan menutup/menaikkannya kembali jika sudah mengambil sebuah objek. (17/09/2011) B. Framing Teknik foto yang digunakan untuk membimbing sebuah foto menuju objek yang ingin difoto. Objek foto kita bingkai sedemikian rupa sehingga persis seperti bingkai foto. Judul Foto : Siap Mengantar F : 13 Speed : 1/4 ISO : 100 Makna : Sebuah kereta yang siap mengantarkan para penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain, disini terlihat lampu kereta api yang sudah menyala dan itu menandakan bahwa sang ular besi siap melaksanakan tugasnya. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) C. Lighting 1. Side Light Teknik foto yang foto objeknya mendapatkan gradasi cahaya dari terang ke gelap sisi kanan maupun dari sisi kiri obyek. Judul Foto : Menunggu F : 5.6 Speed : 1/80 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat sebuah kereta yang terdiam, bisa dikatakan kereta ini menunggu berjalan, mengapa menunggu berjalan? karena bisa kita lihat dari rambu yang menyala, lampu yang menyala adalah warna merah. Sebab, warna merah mengartikan berhenti/stop. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) 2. Top Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari obyek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detail benda. Judul Foto : Meneduh F : 5.6 Speed : 1/50 ISO : 100 Makna : Tidak hanya manusia yang tidak tahan dengan panasnya matahari diwaktu siang hari, ternyata hewan (bebek) pun tidak kuat menahan teriknya matahari. berteduh dibawah rindangnya sebuah pohon adalah pilihan yang tepat untuk melindungi dari pancaran sinar matahari yang cukup panas. (05/09/2011) 3. Back Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya dari belakang obyek, yaitu cahaya yang berasal dari belakang obyek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; obyek foto dikelilingi "rim light" atau cahaya yang ada disekitar obyek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotretan sebabi bila mengenai lensa akan menimbulkan flare. Judul Foto : Mengambil Gambar Si Pengambil Gambar F : 4.5 Speed : 1/640 ISO : 200 Makna : Tidak hanya seorang model ataupun objek foto lainnya yang menarik untuk diabadikan tapi seorang pengambil gambar itu sendiri yang disebut fotografer. Bisa menjadi objek yang menarik untuk diabadikan oleh fotografer yang lain. (16/09/2011) D. Stop Action Teknik foto yang membuat gerak objek seolah-olah terhenti. Caranya dengan membuat shutter speed di atas 1/125 detik atau lebih cepat dari pergerakan obyek yang akan kita potret. Teknik ini juga dikenal sebagai teknik high speed photgraphy karena teknik ini membutuhkan kecepatan rana yang tinggi. Judul Foto : Kebahagiaan F : 13 Speed : 1/160 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari setiap orang, bisa dilihat dari raut wajah mereka semua. foto ini diambil saar acara bersih-bersih kampus/ car free day disekitar kampus, mereka sangat bahagia karena yang seharusnya mereka kuliah tetapi kuliah ditiadakan karena adanya acara bersih-bersih kampus/ car free day tersebut. E. Speed 1. Panning Teknik foto yang memberi kesan bergerak pada obyek. Caranya dengan membuat shutter speed dengan kecepatan yang sedang dan biasanya dengan bukaan diafragma yang kecil, kemudian mengatur fokus obyek dan menekan shutter sambil mengikuti arah gerak obyek. Judul Foto : Membantu Ayah F : 5.0 Speed : 1/30 ISO : 100 Makna : Seorang anak menemani dan membantu ayahnya mencari air bersih yang dimasukkan kedalam sebuah dirigen. Memegangi dirigen di atas becak motor yang bertujuan untuk menjaga sebuah dirigen agar tidak jatuh dari becak motor yang sedang dikendarai oleh ayahnya. Foto ini diambil disekitar Gereja Benduk, Semarang. (16/09/2011) 2. Slow Motion Teknik foto yang membuat barang yang bergerak menjadi terkesan lambat tetapi terdapat berkas gerakan obyek yang difoto. Biasanya menggunakan shutter speed yang lumayan tinggi tetapi jangan sampai membuat obyek berhenti seperti stop motion. Judul Foto : Bisakah Aku Terbang? F : 4.5 Speed : 1" ISO : 200 Makna : Usaha yang dilakukan oleh seekor bebek dengan mengepakkan sayapnya yang berharap bisa terbang tinggi menikmati indahnya dunia melalui udara seperti seekor burung. tapi bebek tetaplah bebek yang tidak bisa terbang seperti halnya seekor burung. (05/09/2011) 3. Bulb Teknik foto dengan pengendalian shutter speed digunakan secara manual (shutter speed "BULB"). Shutter speed akan terbuka ketika tombolnya ditekan dan akan menutup lagi pada saat tombolnya dilepas. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengambil gambar lampu mobil di malam hari. Judul Foto : Akademi Kepolisian Semarang F : 13 Speed : 13" ISO : 800 Makna : Pemandangan akan ramainya lalu lintas yang berlalu lalang di depan Akademi Kepolisian, Semarang. terlihat garis-garis cahaya yang menghiasi frame foto ini dapat mewakili suasana keramaian lalu lintas di depan AKPOL pada saat malam hari datang. (17/09/2011) Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi A. Deep Of Field 1. DOF Sempit Teknik foto yang digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan bukaan diafragma yang besar (pada angka diafragma yang kecil) biasanya hasil fotonya FG dan BG akan blur. Misal digunakan pada foto-foto potrait Judul Foto : Saya Pemalu F : 3.5 Speed : 1/500 ISO : 100 Makna : Seekor anak kambing yang memperlihatkan ekspresi rasa malu-malu yang terlihat dari mimik muka serta senyuman diwajahnya, disini anak kambing tersebut mencoba berbicara lewat ekspresi mukanya bahwa dia malu untuk diabadikan oleh sebuah kamera. Foto ini diambil disekitar Kampus Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang. (17/09/2011) 2. DOF Luas Teknik foto yang digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam dengan menggunakan bukaan diafragma kecil (pada angka diafragma yang besar) biasanya hasil fotonya FG dan BG tampak lebih tajam. contohnya seperti pada foto landscape. Judul Foto : DiKala Senja Tiba F : 14 Speed : 1/25 ISO : 200 Makna : Pemandangan disaat senja datang, langit dihiasi oleh warna keorange-orange yang ditimbulkan dari efek tenggelamnya sang surya dan ini menambah keindahan dari sebuah bangunan tua peninggalan Belanda yang sudah cukup terkenal di Kota Semarang, G.P.I.B Immanuel namanya tetapi sering disebut dengan nama Gereja Blenduk. (16/09/2011) Judul Foto : Introducing Pinhole Camera F : 3.5 Speed : 1/125 ISO : 100 Makna : Sebuah kamera yang disebut kamera lubang jarum, karena mempunyai bukaan lensa yang sebesar lubang jarum, kamera ini menggunakan roll film sebagai media penyimpan rekaman gambar yang diambilnya. Cara penggunaanyamembuka/turunkan katup yang berada dibagian lensa untuk mengambil sebuah objek dan menutup/menaikkannya kembali jika sudah mengambil sebuah objek. (17/09/2011) B. Framing Teknik foto yang digunakan untuk membimbing sebuah foto menuju objek yang ingin difoto. Objek foto kita bingkai sedemikian rupa sehingga persis seperti bingkai foto. Judul Foto : Siap Mengantar F : 13 Speed : 1/4 ISO : 100 Makna : Sebuah kereta yang siap mengantarkan para penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain, disini terlihat lampu kereta api yang sudah menyala dan itu menandakan bahwa sang ular besi siap melaksanakan tugasnya. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) C. Lighting 1. Side Light Teknik foto yang foto objeknya mendapatkan gradasi cahaya dari terang ke gelap sisi kanan maupun dari sisi kiri obyek. Judul Foto : Menunggu F : 5.6 Speed : 1/80 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat sebuah kereta yang terdiam, bisa dikatakan kereta ini menunggu berjalan, mengapa menunggu berjalan? karena bisa kita lihat dari rambu yang menyala, lampu yang menyala adalah warna merah. Sebab, warna merah mengartikan berhenti/stop. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) 2. Top Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari obyek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detail benda. Judul Foto : Meneduh F : 5.6 Speed : 1/50 ISO : 100 Makna : Tidak hanya manusia yang tidak tahan dengan panasnya matahari diwaktu siang hari, ternyata hewan (bebek) pun tidak kuat menahan teriknya matahari. berteduh dibawah rindangnya sebuah pohon adalah pilihan yang tepat untuk melindungi dari pancaran sinar matahari yang cukup panas. (05/09/2011) 3. Back Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya dari belakang obyek, yaitu cahaya yang berasal dari belakang obyek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; obyek foto dikelilingi "rim light" atau cahaya yang ada disekitar obyek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotretan sebabi bila mengenai lensa akan menimbulkan flare. Judul Foto : Mengambil Gambar Si Pengambil Gambar F : 4.5 Speed : 1/640 ISO : 200 Makna : Tidak hanya seorang model ataupun objek foto lainnya yang menarik untuk diabadikan tapi seorang pengambil gambar itu sendiri yang disebut fotografer. Bisa menjadi objek yang menarik untuk diabadikan oleh fotografer yang lain. (16/09/2011) D. Stop Action Teknik foto yang membuat gerak objek seolah-olah terhenti. Caranya dengan membuat shutter speed di atas 1/125 detik atau lebih cepat dari pergerakan obyek yang akan kita potret. Teknik ini juga dikenal sebagai teknik high speed photgraphy karena teknik ini membutuhkan kecepatan rana yang tinggi. Judul Foto : Kebahagiaan F : 13 Speed : 1/160 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari setiap orang, bisa dilihat dari raut wajah mereka semua. foto ini diambil saar acara bersih-bersih kampus/ car free day disekitar kampus, mereka sangat bahagia karena yang seharusnya mereka kuliah tetapi kuliah ditiadakan karena adanya acara bersih-bersih kampus/ car free day tersebut. E. Speed 1. Panning Teknik foto yang memberi kesan bergerak pada obyek. Caranya dengan membuat shutter speed dengan kecepatan yang sedang dan biasanya dengan bukaan diafragma yang kecil, kemudian mengatur fokus obyek dan menekan shutter sambil mengikuti arah gerak obyek. Judul Foto : Membantu Ayah F : 5.0 Speed : 1/30 ISO : 100 Makna : Seorang anak menemani dan membantu ayahnya mencari air bersih yang dimasukkan kedalam sebuah dirigen. Memegangi dirigen di atas becak motor yang bertujuan untuk menjaga sebuah dirigen agar tidak jatuh dari becak motor yang sedang dikendarai oleh ayahnya. Foto ini diambil disekitar Gereja Benduk, Semarang. (16/09/2011) 2. Slow Motion Teknik foto yang membuat barang yang bergerak menjadi terkesan lambat tetapi terdapat berkas gerakan obyek yang difoto. Biasanya menggunakan shutter speed yang lumayan tinggi tetapi jangan sampai membuat obyek berhenti seperti stop motion. Judul Foto : Bisakah Aku Terbang? F : 4.5 Speed : 1" ISO : 200 Makna : Usaha yang dilakukan oleh seekor bebek dengan mengepakkan sayapnya yang berharap bisa terbang tinggi menikmati indahnya dunia melalui udara seperti seekor burung. tapi bebek tetaplah bebek yang tidak bisa terbang seperti halnya seekor burung. (05/09/2011) 3. Bulb Teknik foto dengan pengendalian shutter speed digunakan secara manual (shutter speed "BULB"). Shutter speed akan terbuka ketika tombolnya ditekan dan akan menutup lagi pada saat tombolnya dilepas. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengambil gambar lampu mobil di malam hari. Judul Foto : Akademi Kepolisian Semarang F : 13 Speed : 13" ISO : 800 Makna : Pemandangan akan ramainya lalu lintas yang berlalu lalang di depan Akademi Kepolisian, Semarang. terlihat garis-garis cahaya yang menghiasi frame foto ini dapat mewakili suasana keramaian lalu lintas di depan AKPOL pada saat malam hari datang. (17/09/2011) Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi A. Deep Of Field 1. DOF Sempit Teknik foto yang digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya dengan menggunakan bukaan diafragma yang besar (pada angka diafragma yang kecil) biasanya hasil fotonya FG dan BG akan blur. Misal digunakan pada foto-foto potrait Judul Foto : Saya Pemalu F : 3.5 Speed : 1/500 ISO : 100 Makna : Seekor anak kambing yang memperlihatkan ekspresi rasa malu-malu yang terlihat dari mimik muka serta senyuman diwajahnya, disini anak kambing tersebut mencoba berbicara lewat ekspresi mukanya bahwa dia malu untuk diabadikan oleh sebuah kamera. Foto ini diambil disekitar Kampus Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang. (17/09/2011) 2. DOF Luas Teknik foto yang digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam dengan menggunakan bukaan diafragma kecil (pada angka diafragma yang besar) biasanya hasil fotonya FG dan BG tampak lebih tajam. contohnya seperti pada foto landscape. Judul Foto : DiKala Senja Tiba F : 14 Speed : 1/25 ISO : 200 Makna : Pemandangan disaat senja datang, langit dihiasi oleh warna keorange-orange yang ditimbulkan dari efek tenggelamnya sang surya dan ini menambah keindahan dari sebuah bangunan tua peninggalan Belanda yang sudah cukup terkenal di Kota Semarang, G.P.I.B Immanuel namanya tetapi sering disebut dengan nama Gereja Blenduk. (16/09/2011) Judul Foto : Introducing Pinhole Camera F : 3.5 Speed : 1/125 ISO : 100 Makna : Sebuah kamera yang disebut kamera lubang jarum, karena mempunyai bukaan lensa yang sebesar lubang jarum, kamera ini menggunakan roll film sebagai media penyimpan rekaman gambar yang diambilnya. Cara penggunaanyamembuka/turunkan katup yang berada dibagian lensa untuk mengambil sebuah objek dan menutup/menaikkannya kembali jika sudah mengambil sebuah objek. (17/09/2011) B. Framing Teknik foto yang digunakan untuk membimbing sebuah foto menuju objek yang ingin difoto. Objek foto kita bingkai sedemikian rupa sehingga persis seperti bingkai foto. Judul Foto : Siap Mengantar F : 13 Speed : 1/4 ISO : 100 Makna : Sebuah kereta yang siap mengantarkan para penumpang dari suatu tempat ke tempat yang lain, disini terlihat lampu kereta api yang sudah menyala dan itu menandakan bahwa sang ular besi siap melaksanakan tugasnya. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) C. Lighting 1. Side Light Teknik foto yang foto objeknya mendapatkan gradasi cahaya dari terang ke gelap sisi kanan maupun dari sisi kiri obyek. Judul Foto : Menunggu F : 5.6 Speed : 1/80 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat sebuah kereta yang terdiam, bisa dikatakan kereta ini menunggu berjalan, mengapa menunggu berjalan? karena bisa kita lihat dari rambu yang menyala, lampu yang menyala adalah warna merah. Sebab, warna merah mengartikan berhenti/stop. Foto ini diambil di Stasiun Tawang, Semarang. (16/09/2011) 2. Top Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya (dari) atas. Cahaya yang berasal dari obyek. Biasanya digunakan untuk menerangi bagian atas kepala model yang akan difoto. Arah cahaya juga dapat menampilkan detail benda. Judul Foto : Meneduh F : 5.6 Speed : 1/50 ISO : 100 Makna : Tidak hanya manusia yang tidak tahan dengan panasnya matahari diwaktu siang hari, ternyata hewan (bebek) pun tidak kuat menahan teriknya matahari. berteduh dibawah rindangnya sebuah pohon adalah pilihan yang tepat untuk melindungi dari pancaran sinar matahari yang cukup panas. (05/09/2011) 3. Back Light Teknik foto yang obyeknya mendapat cahaya dari belakang obyek, yaitu cahaya yang berasal dari belakang obyek. Arah cahaya ini berlawanan dengan posisi kamera. Secara umum efek yang dihasilkan dapat menciptakan siluet; obyek foto dikelilingi "rim light" atau cahaya yang ada disekitar obyek. Efek cahaya ini bisa merugikan pemotretan sebabi bila mengenai lensa akan menimbulkan flare. Judul Foto : Mengambil Gambar Si Pengambil Gambar F : 4.5 Speed : 1/640 ISO : 200 Makna : Tidak hanya seorang model ataupun objek foto lainnya yang menarik untuk diabadikan tapi seorang pengambil gambar itu sendiri yang disebut fotografer. Bisa menjadi objek yang menarik untuk diabadikan oleh fotografer yang lain. (16/09/2011) D. Stop Action Teknik foto yang membuat gerak objek seolah-olah terhenti. Caranya dengan membuat shutter speed di atas 1/125 detik atau lebih cepat dari pergerakan obyek yang akan kita potret. Teknik ini juga dikenal sebagai teknik high speed photgraphy karena teknik ini membutuhkan kecepatan rana yang tinggi. Judul Foto : Kebahagiaan F : 13 Speed : 1/160 ISO : 100 Makna : Dalam foto ini terlihat ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari setiap orang, bisa dilihat dari raut wajah mereka semua. foto ini diambil saar acara bersih-bersih kampus/ car free day disekitar kampus, mereka sangat bahagia karena yang seharusnya mereka kuliah tetapi kuliah ditiadakan karena adanya acara bersih-bersih kampus/ car free day tersebut. E. Speed 1. Panning Teknik foto yang memberi kesan bergerak pada obyek. Caranya dengan membuat shutter speed dengan kecepatan yang sedang dan biasanya dengan bukaan diafragma yang kecil, kemudian mengatur fokus obyek dan menekan shutter sambil mengikuti arah gerak obyek. Judul Foto : Membantu Ayah F : 5.0 Speed : 1/30 ISO : 100 Makna : Seorang anak menemani dan membantu ayahnya mencari air bersih yang dimasukkan kedalam sebuah dirigen. Memegangi dirigen di atas becak motor yang bertujuan untuk menjaga sebuah dirigen agar tidak jatuh dari becak motor yang sedang dikendarai oleh ayahnya. Foto ini diambil disekitar Gereja Benduk, Semarang. (16/09/2011) 2. Slow Motion Teknik foto yang membuat barang yang bergerak menjadi terkesan lambat tetapi terdapat berkas gerakan obyek yang difoto. Biasanya menggunakan shutter speed yang lumayan tinggi tetapi jangan sampai membuat obyek berhenti seperti stop motion. Judul Foto : Bisakah Aku Terbang? F : 4.5 Speed : 1" ISO : 200 Makna : Usaha yang dilakukan oleh seekor bebek dengan mengepakkan sayapnya yang berharap bisa terbang tinggi menikmati indahnya dunia melalui udara seperti seekor burung. tapi bebek tetaplah bebek yang tidak bisa terbang seperti halnya seekor burung. (05/09/2011) 3. Bulb Teknik foto dengan pengendalian shutter speed digunakan secara manual (shutter speed "BULB"). Shutter speed akan terbuka ketika tombolnya ditekan dan akan menutup lagi pada saat tombolnya dilepas. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengambil gambar lampu mobil di malam hari. Judul Foto : Akademi Kepolisian Semarang F : 13 Speed : 13" ISO : 800 Makna : Pemandangan akan ramainya lalu lintas yang berlalu lalang di depan Akademi Kepolisian, Semarang. terlihat garis-garis cahaya yang menghiasi frame foto ini dapat mewakili suasana keramaian lalu lintas di depan AKPOL pada saat malam hari datang. (17/09/2011) Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

 

11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin
11 Teknik Dasar Fotografi Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin

Copy and WIN : hhttp://bit.ly/copynwin